Minggu, Januari 10, 2010

Antara Imam, Muadzzin dan Waktu Sholat (Part 2 - Habis)


Yang kedua, Muadzzin. Tugas utamanya adalah mengumandangkan adzan (dan menurut sunnahnya juga melakukan Iqomah). Terkadang para muadzzin di masjid-masjid Qatar juga bisa menggantikan imam apabila sang imam berhalangan hadir. Bacaan dan hafalan mereka juga luar biasa baik dan benarnya. Nah, para muadzzin inilah banyak orang indo yang menekuninya seperti pada tulisan abang sebelumnya.

Mereka (Para muadzzin) mengumandangkan adzan pada waktu yang hampir bersamaan, begitu pula dengan iqomahnya. Ada satu hal yang sangat menarik dan bermanfaat dari segi adzan dan iqamah di Qatar, yaitu waktu diantara keduanya yang sangat lama. Jika pada sholat maghrib waktunya adalah sekitar 5 menit, dzuhur, ashar dan isya sekitar 20 menit, sedangkan subuh sekitar 25 menit. Beberapa kali abang pernah mengusulkan lamanya waktu tersebut di masjid dekat tempat tinggal abang di Indo, tapi selalu di tolak dengan alasan :“Nanti jama’ah yang lain protes karena harus buru-buru …”..Waduhhh.

Apa yang menarik dan bermanfaat?
Sekali lagi, banyak bahkan banyak sekali. Lamanya waktu antara keduanya bisa membuat para jama’ah untuk lebih mempersiapkan diri sehingga mengurangi peluang untuk menjadi makmum yang masbuk. Manfaat lainnya, para jama’ah masih sempat melakukan sholat sunnah qobliyyah di rumah. Ini adalah sunnah (mengerjakannya di rumah) dan lebih baik daripada dikerjakan di masjid sebagaimana juga sholat sunnah ba’diyyah. Namun yang paling besar manfaatnya adalah banyaknya waktu bagi para jama’ah untuk melakukan do’a diantara keduanya yang merupakan salah satu waktu terkabulnya seorang hamba untuk berdo'a sebagaimana hadits nabi yang mulia :“Do’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak” HR. Tirmidzi dan terdapat dalam kitab tentang do’a nya Imam Suyuti.

Tidak ada komentar: