Selasa, November 17, 2009

Qatar dan Qatari

Melanjutkan keinginan abang sebelumnya untuk menulis Multikultural yang ada di Qatar, maka abang mencoba untuk menulis tentang kondisi dan kebiasaan orang-orang yang dominan ada di Qatar. Sebagai tulisan pertama adalah tentang Qatar dan Qatari -sebutan penduduk asli- sebagai tuan rumah.

Selayang Pandang

Jika diamati dari Google Earth, Qatar adalah sebuah emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung atau bahasa kerennya Peninsula di Jazirah Arab. Qatar berbatasan di selatan dengan Arab Saudi dan sisanya dibatasi oleh Teluk Persia, teluk yang memisahkan antara Jazirah Arab dan Iran. Qatar termasuk bagian dari negeri-negeri Muslim di sepanjang garis pantai Teluk Persia sebagaimana juga Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Irak dan Iran. Teluk Persia dan daerah pesisirnya ialah satu-satunya sumber terbesar minyak bumi yang diketahui saat ini. Qatar adalah sebuah negara kecil, bahkan sangat kecil. Dataran Qatar hanya sebesar 160 km, sedikit lebih kecil dari luas kota Bandung. Lha..hubungannya apa yaa ?

Sejarah


Dahulu Qatar di dominasi Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah. Inggris menguasai Qatar sebagai tempat transit kapal dagang sebelum menuju India. Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah India mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar makin gencar setelah Inggris memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961. Akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September 1971. Walaupun perayaan hari kemerdekaannya tidak setiap tanggal tersebut. Terakhir perayaan kemerdekaan Qatar bahkanjatuh pada tanggal 18 Desember 2008.

Saat ini Qatar merupakan sebuah pemerintahan dengan Kepala Negara sekaligus mengepalai kekuasaan Legislatif & Executif yaitu His Highness (HH) Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani. Al-Thani adalah keturunan dari Arab kuno ‘Bani Tamim' sedangkan nama Al-Thani sendiri adalah nama Emir pertama yang memerintah Qatar.

Ekonomi


Awalnya, ekonomi Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an, pada masa penemuan simpanan minyak bumi. Namun saat itu belum bisa digarap dengan maksimal. Kemajuan ekonomi bahkan baru dimulai tahun 1999 setelah ditemukan adanya gas bumi. Hal tersebut semakin memperbaiki keadaan Qatar ketika harga minyak bumi melambung tinggi di tahun 2002 sehingga gas bumi menjadi energi alternatif menggeser minyak bumi.Qatar kemudian semakin menjadi negara yang kaya setelah ditemuknnya The North Gas Field dengan cadangan gas sekitar 900 TSCF (Trillion Standard Cubic Feet), The Largest Single non-associated gas Reservoir in the world. Kalau dibandingkan dengan cadangan gas andalan Indonesia di Tangguh yang sebesar 15 TSCF tentu bukan “apa-apanya”.

Sekarang, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi. Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel, sedangkan kandungan gasnya mencapai 16% kandungan gas dunia, nomor 2 terbanyak setelah Rusia.

Menurut data The Statistics Authority of Qatar pada 31 Agustus 2009, total penduduk Qatar adalah 1.6 juta, dengan penduduk asli hanya sekitar 600.000 saja!. Dengan pendapatan yang begitu banyak dan jumlah penduduk yang sangat sedikit menempatkan Qatar sebagai negara dengan GNP terbesar didunia !!! Menggeser Luxamburg di urutan kedua berdasarkan data dari IMF di tahun 2007.

Komunikasi dan Informasi

Qatar memiliki sistem komunikasi yang modern di Doha, ibukota negaranya. Sistem ini memakai penggunaan 2 Intelsat dan 1 Arabsat. Perusahaan telekomunikasi resmi di Qatar adalah Qtel. Qtel juga menjadi ISP di Qatar yang dinamai Internet Qatar. Qtel terus melakukan expansi usahanya bahkan sampai keluar negeri, Tahun 2008 lalu Qtel juga membeli saham Indosat.

Stasiun televisi yang paling terkenal di Qatar adalah Al Jazeera yang sangat didukung oleh Emir Qatar. Al Jazeera yang berarti "pulau" atau "jazirah" adalah stasiun televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berbasis di Doha, Qatar. Jaringan TV satelit ini menjadi populer setelah serangan 11 September 2001, ketika stasiun ini menyiarkan rekaman pernyataan Osama bin Laden dan pimpinan al-Qaeda lainnya. Al Jazeera mengklaim sebagai satu-satunya stasiun TV yang independen secara politik di Timur Tengah. Saat ini Al Jazeera menyaingi BBC dalam skala jumlah pemirsa yang diperkirakan mencapai 50 juta pemirsa.

Olah Raga


Untuk memperkenalkan keberadaannya di dunia, Qatar sangat rajin menggelar even-even olahraga berkelas International. Mulai dari sepakbola, tennis, tenis meja, balap sepeda, golf, motor GP, atletik, renang, power boat, dll. Sepakbola adalah olahraga nomor wahid di sini, sejumlah bintang tenar dunia pernah bermain di Qatar. Tim kondang AC Milan juga pernah merumput di stadion Al Saad Club. Pada tanggal 14 November 2009 lalu Doha menggelar pertandingan akbar persahabatan antar tim nasional Inggris melawan tim nasional Brazil dengan kemenangan Brazil 1-0. Saat ini Doha sedang berjuang untuk bisa menjadi tuan rumah Piala dunia Sepak bola 2022.

Selain itu, nama sirkuit Losail yang berada di kota Losail sudah menjadi kalender tetap dalam balapan motor MotoGP, Tahun depan rangkaian MotoGP akan dimulai disini dengan menggelar balapan dimalam hari, coba nonton ah…

Even tahunan yang terakhir digelar adalah Asian Games ke 15, tahun 2006 lalu dengan kota Doha sebagai host utama. Adapun Asian Cup 2011 sudah diputuskan akan digelar di Qatar dengan kota Rayyan sebagai host utama. Sayang Doha gagal menjadi tuan rumah Olimpiade 2016.

Kebiasaan Qatari

Yang patut di acungi jempol bagi Qatari adalah dalam hal sholat. Umumnya mereka melakukan sholat tepat waktu di masjid. Bahkan jika berada di mall besarpun saat waktu sholat tiba mereka segera berkumpul di masjid untuk melakukan sholat. Mereka sangat senang bila melihat anak kecil, apalagi non-arab yang ikut melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Sering sekali anak abang dapat ciuman dari wanita arab plus uang 1 QR atau permen kalau lagi sholat bersama.
Nilai positif lainnya bagi Qatari adalah masalah puasa. Di Qatar, Ramadhan benar-benar dimuliakan. Bukan hanya restoran yang harus tutup selama puasa, supermarket juga tutup pada saat-saat berbuka puasa. Banyak sekali Qatari yang menyediakan buka bersama di masjid-masjid terutama bagi para pekerja lapangan. Selama ramadhan jam kerja menjadi hanya setengah hari.

Ini saja dulu, dah cape nih…

Tidak ada komentar: