Memiliki buah hati adalah impian setiap pasangan suami istri. Terutama bagi mereka yang menginginkan banyaknya kebaikan yang didapat dari mereka, di dunia dan akhirat. Sebagaimana yang kita maklum bersama, memiliki buah hati adalah pengalaman yang sangat berkesan. Nah..apalagi kalau memiliki buah hati di negri orang.
Oh, ya…banyak pasangan expat yang tadinya susah punya keturunan, namun begitu datang ke Qatar, dengan takdir Allah jadi mudah mendapatkan keturunan. Bahkan ada yang langsung dapat setiap tahun padahal sebelumnya waktu di Indo bertahun-tahun susah untuk mendapatkannya.
Beberapa diantara mereka, mendapatkan buah hati setelah pulang dari tanah suci dan berdo’a disana. Salah satu sebabnya juga mungkin karena di Qatar waktu bertemu keluarganya juga lebih banyak sehingga peluang untuk mendapatkan sang buah hati juga menjadi lebih banyak (silakan baca lagi disini).
Balik lagi ke cerita tentang buah hati abang. Ini semua diawali ketika suatu saat nyonye berbisik pada abang : “…Aye telat Bang...”. “Ufh…alhamdulillah…”, sambung abang dengan senyum kemenangan…Lha koq? iyalah abang tulis dengan “kemenangan” karena anak abang yang terakhir kan sudah berumur 4.5 tahun sedang yang pertama berumur 8.5 tahun. Sudah lumayan lama menunggu yang ketiga.
Besoknya abang langsung antar nyonye ke Mesaieed Medical Centre (MMC) yang berada diseberang komplek untuk memastikan kondisi nyonye. Ketemu dokter, cek urine dan ternyata hasilnya POSITIF…, sekali lagi Alhamdulillah…
“Trus gimana Bang..?”, tanya nyonye. “Yaa… jalan terus..”, jawab abang dengan semangat. Abang tau sebenarnya nyonye sedikit ragu untuk melahirkan di negri orang. Tapi, kalau di pikir-pikir toh sudah banyak expat indo yang istrinya lahiran di Qatar. Jadi, bismillah aja, kami putuskan untuk lahiran di Qatar.
Hari itu juga kami langsung buat janji ketemu dokter dan bagian kebidanan (antenental) untuk kontrol bulanan. Sejak itulah dimulai cerita Menanti Buah Hati yang Dinanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar