Senin, November 09, 2009

Melihat Ka'bah

Jantung semakin berdetak kencang. Hati semakin tak karuan untuk melihat Baitullah. Makanya setelah check in dan menyimpan barang di kamar, abang dan keluarga segera menuju Masjidil Haram yang berjarak sekitar 200 meteran dari hotel. Terlihat begitu banyak orang menuju masjid yang agung dan megah itu. Ada yang sendiri, sekeluarga, serombongan kecil, bahkan ada yang dalam jumlah yang sangat banyak.

Sambil terus mengucapkan talbiyah, kami menuju masjid. Abang melihat kedua anak abang begitu sangat antusias. Begitu juga dengan istri dan abang sendiri. Sering kali mereka menanyakan tentang apa dan mengapa mengenai umrah, Masjidil Haram dan juga tentu bersama ka’bahnya.

Semakin dekat semakin takjub melihat keajaiban masjid ini, selain nilai sejarah dan ibadahnya, juga nilai seni bangunannya. Kami memasuki masjid melalui Babul Fath, pintu yang bernomor 45. Tak lupa abang dan keluarga membaca do’a masuk masjid. Setelah melihat2 sambil mengingat pintu masuk, kami langsung menuju ka’bah.

Masya Allah…tercengang beberapa saat melihat mahluk Allah yang satu ini. Berdiri kokoh bersama Hajar Aswadnya sejak ribuan tahun lalu. Selalu dirindukan, didatangi, dan dikelilingi oleh orang-orang dari seluruh penjuru dunia mengharap ampunan dan keridhoan-Nya. Tujuan dan impian kaum muslimin karena banyak kebaikan dan pahala yang bisa diraih disini sebagaimana yang datang dari lisan nabi yang mulia, Muhammad Sallallahu a’laihi wassalam. Serasa tidak percaya, apakah abang benar-benar berada di ka’bah, arah kiblat seluruh kaum muslimin. Karena selama ini hanya bisa melihat dari TV atau gambar atau hanya tahu dari cerita orang-orang yang pernah kesini.Tapi memang nyatanya abang berada tanah suci ini. Lagi, airmata menetes menyukuri nikmat yang diberikan kepada abang dan keluarga.

2 komentar:

JIE JIE mengatakan...

kapan grace bisa melihat ka'bah yah??

Abang-Qatar mengatakan...

Insya Allah, kalo ada niat lebih mudah jalan kesana