Jumat, Oktober 30, 2009

Menuju Makkah


Hari yang diberkahi, diawali dengan bangun lebih awal dan mengurusi anak-anak, mandi dan sholat subuh lalu sarapan. Bismillah, niatkan di hati unuk melakukan umrah.

Pukul 05.30 sohib dekat abang sudah siap didepan rumah untuk mengantar ke Hamlah. Selain mengatar dia juga sempat-sempatnya menyisipkan makanan untuk tambahan perbekalan di jalan Semoga Allah membalas kebaikannya. Kurang dari sejam sudah sampai ke Hamlah. Sampai sana laporan sebentar lalu ambil kartu pengenal dan mencari tempat duduk yang telah ditentukan. Oh ya, selama perjalanan sampai kembali lagi, paspor kita dipegang oleh sopir bis. Kita cukup menggunakan kartu pengenal yang diberikan hamlah tadi. Karena kartu tersebut sudah cukup sebagai identitas kita.

Abang dan keluarga beruntung karena di dalam satu rombangan ada 5-6 keluarga Indonesia. Bahkan salah satunya adalah teman sekantor abang yang satu bis jemputan. Dia sudah beberapa kali umrah, jadi ada tempat kalau mau nanya-nanya, sekalian jadi guede, hehehe... Beruntung juga karena anak-anak banyak temannya di dalam bis sehingga mengurangi kebosanan selama perjalanan.

Setelah menunggu beberapa saat, bis berangkat sekitar pukul 07.45 menuju Saudi Arabia. Pemberhentian pertama adalah di Border (perbatasan) Qatar. Waktu tempuh ketempat ini sekitar 2 jam perjalanan. Sebelum menuju tempat pengecekan dokumen dan barang, biasanya orang istirahat sebentar mengusir kepenatan sambil mengisi perut. Dibutuhkan waktu sekitar satu jam di border ini untuk kemudian menuju Border Saudi Arabia yang berjarak sekitar 1-2 KM. Hal yang sama dilakukan disini.

Ketika awal memasuki wilayah Saudi Arabia, ada perasaan lain di hati abang. Beberapa kali membayangkan bagaimana dulu kehidupan Rasulullah Sallallhu a’laihi Wassalam dan para sahabatnya hidup dan berjuang menegakkan kalimat tauhid. Di dalam hati abang terus bersyukur bisa juga akhirnya melakukan perjalanan mulia ini.

Roda bis terus berputar, hanya berhenti setelah menempuh perjalanan sekitar 4 jam-an. Akhirnya sampai juga di tempat miqat sekitar pukul 03 dini hari. Nama tempatnya Qarnul Manazil. Kami punya waktu yang cukup panjang untuk istirahat dan mempersiapkan diri di sini, karena perjalanan baru akan dilanjutkan setelah 3 jam. Di tempat miqat inilah ritual keagamaan dimulai.


Mandi, bersuci dan menggunakan wangi-wangian adalah sunnah bagi setiap laki-laki yang sedang berihram (untuk wanita tidak menggunakan wangi-wangian). Setelah melakukan hal tersebut, abang segera menggunakan kain ihram, lalu menjemput istri dan anak-anak yang mandi ditempat terpisah. Ukh….benar-benar terharu melihat anak-anak menggunakan kain putih yang suci itu. Disini perasaan hati semakin tersentuh.


Setelah sholat subuh, naik bis lagi untuk melanjutkan perjalanan menuju Makkah. Ketika kendaraan mulai berjalan inilah disunnahkan melafadzkan niat “LABBAIK ALLAAHUMMA U’MRATAN”, dan terus bertalbiyah menyambut panggilan Allah azza wa jalla dengan mengucapkan “Labbaik allaahumma labbaik, labbaika laa syarikalaka labbaik, innal hamda wanni’mata laka walmulka laa syariikalaka”. Mengucapkan talbiyah disunnahkan hingga memasuki kota Makkah atau melihat ka’bah.


Membaca talbiyah sambil memahami maknanya, apalagi menggunakan pakaian ihram menuju kota tersuci di dunia adalah pengalaman spiritual yang tiada tandingannya. Air mata tak sengaja menetes di pipi, membasahi wajah yang penuh dosa dan maksiat. Mengharap pengapunan dengan segala kecintaan karena takut akan siksanya dihari pembalasan kelak. Duh…gimana rasanya kalau sudah liat ka’bah ya….


Sejam perjalanan akhirnya sampai juga ke Makkah, Langsung check in di Hotel Al Hateem, satu blok membelakangi Masjid Kucing dan Pasar Seng yang terkenal itu.

1 komentar:

JIE JIE mengatakan...

abang...selamat yah sudah menunaikan rukun islam yang k5 itu....
hati ini sirik sekali....
mudah2an suatu saat nanti saya dan keluarga bisa menuju tempat suci tersebut...amin....