Selasa, Agustus 25, 2009

Akhir dari 6 Bulan Pertama di Qatar


Setelah semua masa sulit berlalu tibalah saatnya abang menjemput keluarga. Akan berlalu masa-masa "sendirian", air mata berlinang karena mengupas bawang, kangen sama istri dan anak-anak dan juga tentunya kangen akan hijaunya Indonesiaku.

Menjemput keluarga bisa dilakukan sesudah mendapat confirmation letter, namun juga banyak yang menunggu 6 bulan masa kerja. Pilihan kedua banyak dipilih karena sudah bisa mendapatkan uang tiket.

Proses pertama adalah mengajukan family visa dengan persyaratan copy passport, surat nikah dan akte lahir anak. Waktunya kira-kira 1-2 minggu. Setelah family visa keluar barulah mengajukan cuti. Setelah cuti di approve, barulah mengajukan exit permit ke Majikan. Adapun tiket bisa kita booking jauh-jauh hari biar bisa dapat harga yang lebih murah.

Mengenai penerbangan, ada 3 maskapai penerbangan yang umum digunakan dari Doha ke Jakarta yaitu : Qatar Airways, Emirates Airways dan Etihad Airways. Qatar Airways akan melakukan penerbangan Doha-Singapore-Jakarta, dimana saat transit penumpang tidak turun dari pesawat. Kalau penumpang yang ga mau repot enaknya naik maskapai ini, cuman tiketnya biasanya lebih mahal harganya. Qatar Airways juga mempunyai penerbangan dengan tujuan Ngurah Rai-Bali. Sedangkan Emirates Airways akan transit dan berganti pesawat di Dubai (sekitar 5 jam) dan Etihad Aiways akan transit dan berganti pesawat di Abu Dhabi (sekitar 1.5 jam).

Melihat harga tiket serta jam terbang dan mendaratnya pesawat, yang paling nyaman adalah menggunakan Etihad Airways. Harga bisa selisih QR 300 an, dengan jam terbang pada pukul 22.30 dan sampai Jakarta sekitar 14.15. Begitu pula sebaliknya saat kembali ke Doha, pesawat akan take off sekitar jam 15.30 dan sampai di Doha jam 22.3 0an.

Hari-hari menjelang keberangkatan, pikiran abang makin ga karuan aja pengen cepat sampai. Mungkin karena rasa kengen yang sudah terlalu dalam. Abang habiskan hari-hari terakhir sebelum pulang ke Indonesia dengan mencari oleh-oleh khas Qatar.

Akhirnya tiba juga tanggal kepulangan abang. Semua sudah di cek ulang, Tiket, passport, exit permit, family visa dan oleh-oleh. Semua komplit. Malam itu abang diantar oleh dua teman baik abang (Om Mulyadi dan Om Rois ma kasih banyak ya...). Dengan pulangnya abang untuk menjemput keluarga, berakhirlah cerita abang tentang "6 Bulan Pertama" (di Qatar).

Hampir tidak terasa akhirnya abang benar-benar melalui masa-masa sulit yang takkan terlupakan. "Fa inna ma'al u'sri yusraa, Inna ma'al u'sri yusraa".

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Halo Abang,

Saya kurang ngerti soal harus menunggu 6 bulan karena uang tiket. Maksudnya gimana, Bang?

Thanks sebelumnya atas responnya.

JIE JIE mengatakan...

6 bulan ditinggalin mah udah biasa...citil...tinggal dari mana mulainya neh.....

Abang-Qatar mengatakan...

@Juswan,
Maaf baru bisa respon, maksudnya company punya aturan kalo employee yang berstatus bachelor married akan dapat tiket untuk dirinya sendiri setelah bekerja 6 bulan.
Kalo mau jemput sebelum 6 bulan ga apa2, tiketnya tinggal di klaim setelah 6 bulan.